Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di daerah perkotaan, terutama di kawasan permukiman, gedung perkantoran, pabrik, pasar, dan pusat perbelanjaan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan di kota-kota besar, risiko kebakaran pun semakin tinggi. Penyebab utama kebakaran umumnya berasal dari kelalaian manusia, seperti korsleting listrik, puntung rokok yang masih menyala, pembakaran sampah sembarangan, serta kebocoran atau ledakan tabung gas.

Di Kota Padang, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat peningkatan jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun 2024. Dari Januari hingga Oktober, terjadi 215 insiden kebakaran, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 198 kasus. Data menunjukkan bahwa korsleting listrik menjadi faktor dominan dalam peristiwa kebakaran di wilayah tersebut.

Namun, tingginya angka kebakaran tidak diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam pencegahan dan penanganannya. Minimnya fasilitas pemadam kebakaran, kurangnya sistem peringatan dini, serta akses yang sulit bagi petugas Damkar sering kali memperparah situasi. Kesadaran akan pentingnya pengetahuan dasar mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran menjadi hal yang mendesak, terutama bagi ibu rumah tangga yang lebih banyak beraktivitas di rumah. Pemahaman mengenai penggunaan alat pemadam sederhana, teknik pemadaman api, serta cara mengendalikan kepanikan saat menghadapi kebakaran dapat membantu mencegah dampak yang lebih besar serta menyelamatkan nyawa dan harta benda.

Sebagai upaya preventif, Tim Dosen Program Studi D.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat mengadakan penyuluhan bertema “Pencegahan Kebakaran di Rumah” bagi para ibu wali murid TK Syukra Cendikia Madani. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan tujuan meningkatkan kesadaran serta membekali peserta dengan keterampilan mengenali sumber kebakaran, menangani api dengan peralatan sederhana, dan mencegah faktor risiko kebakaran di rumah.

Tim penyuluhan ini dipimpin oleh Astrina Aulia selaku ketua, dengan anggota Fluorina Oryza M, Miftahurrahmi Fitri, dan Silvia Nengcy. Mereka memberikan pemaparan yang interaktif dan edukatif agar materi dapat dipahami dengan baik oleh para peserta.

Diharapkan, penyuluhan ini dapat menjadi bekal bagi ibu rumah tangga dalam menghadapi potensi kebakaran di lingkungan mereka. Selain itu, kegiatan serupa diharapkan dapat diperluas ke berbagai daerah dan melibatkan lebih banyak masyarakat guna mengurangi risiko kebakaran di masa mendatang.

Leave a Comment